Awan putih awan hitam selalu beriringan, tiada
yang sendiri mengarungi langit nan luas dan megah. Burung kecil berterbangan
bersamaan, seperti awan yang juga tak sendirian. Tapi aku, aku sudah biasa
dengan kesendirian. Dengan sepinya keadaan sekitar, teman kawan kadang datang,
tapi tak selalu ada. Orang yang terkasih juga sering menemani tapi kadang dia
juga tiba-tiba menghilang dari pandangan. Aku mencoba memahami keadaan, tapi
selalu aku tak bisa bertahan melawan kesendirianku, melawan sepinya waktu tanpa
ada cerita yang bisa aku ungkap dengan mereka. Aku tak bisa lama diam, aku tak
bisa lama untuk memendam yang namanya perasaan. Kadang aku coba menyembunyikan,
namun pasti keadaan itu takkan bertahan lama, karna terlalu banyak perasaan
yang sudah terpendam. Egois memang untuk selalu berharap mereka ada untuk
sekedar berbagi cerita ataupun sekedar menemaniku berbicara, tapi memang aku
tak bisa bila harus ku terdiam tanpa kata dan tanpa bercerita. Tapi.. ini
realita, kita tak boleh memaksakan waktu untuk selalu berpihak pada kita, untuk
selalu ada disaat kita butuhkan. Kita harus belajar bagaimana sendiri itu,
bagaimana memaknai sepinya keadaan dengan berbagai positif yang kita ciptakan
sendiri. Betapa dekatnya kita dengan Tuhan dan alam saat kita sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar